Merupakan hal yang sulit bagi Indonesia sebagai negri sejuta umat
untuk bisa bersatu hingga seperti sekarang. Agaknya kita perlu belajar
bagaimana nenek moyang kita bisa melakukan hal sedahsyat ini. bayangin
kalo ada lebih dari 50 aja kelompok dengan pemahaman dan pola pikir yang
100 % beda di satu wilayah yang sama, gimana mereka bisa bersatu? nah,
uniknya Indonesia bisa melakukannya.
“BERSATU DALAM PERBEDAAN” adalah satu hal yang dipegang oleh negri
ini sebagai landasan hidup bersama. Di saat negara lain memulai
kehidupan berbangsanya dengan menjajah, berperang, dan menghancurkan
kaum minoritas, indonesia justru menjaga perbedaan yang ada.
pertanyaannya adalah bagaimana?
indonesia awalnya hanyalah kepulauan yang didalamnya banyak
kerajaan-kerajaan dengan batas wilayah tertentu, adakah peperangan?
tentu. hingga Islam hadir ke indonesia melalui peran pedagang-pedagang
timur tengah. Islam memang tidak memilki organisasi khusus dakwah. namun
karena ajaran islam mengajarkan untuk menyampaikan ajaran islam walau
satu ayat, islam dengan cepat meyebar ke pelosok nusantara.Apa
hubungannya? dalam islam diajarkan untuk bersatu dan saling menghargai,
jangankan perbedaan suku pebedaan agama pun tetap dihargai dalam islam.
Tahun 1907 SDI (Sarekat Dagang Islam) dibentuk, ini merupakan titik
awal bekembangnya nasionalisme di indonesia. meskipun merupakan
organisasi dagang, peran SDI tidak dapat dianggap remeh. Kenapa? karena :
1. Bahasa yang digunakan dan disepakati sebagai bahasa nasional dalam
sumpah pemuda adalah bahasa yang digunakan oleh SDI sebagai bahasa
pasar, sehingga familiar di telinga orang.
2. SDI merupakan organisasi yang mengenalkan kata nasionalisme. saat
itu Budi Utomo justru menbahas masalah-masalah kedaerahan (jawa) dan
tidak berpikir tentang kepentingan nasional. dari sini kita bisa tau
sebenarnya nasionalisme bersumber dari Islam, maka aneh jika
nasionalisme dipisahkan dengan agama, terutama agama islam.
3. SDI merupakan organisasi yang menentang penjajah, disaat Budi
Utomo justru mengajak rakyat untuk patuh pada penjajah karena dengan
kepatuhan rakyat akan menguntungkan pihak Budi Utomo yang rata-rata
adalah orang-orang keraton.
4. Jika dibandingkan Budi Utomo jumlah aktivis dan anggota SDI jauh
lebih banyak dan meliputipengusaha kaya hingga rakyat-rakyat pedesaan.
nah, dari sini seharusnya kita mulai sadar jika kita ingin mengubah
persepsi dunia tentang indonesia, kita harus mulai dari memperbaiki
agama kita. tidak peduli agama kita adalah islam, kristen, katholik,
hindu budha, dll. karena pada dasarnya setiap agama membawa nilai budaya
positif dalam ajarannya. meskipun nilai itu berbeda bagi tiap-tiap
agama. Lalu barulah saatnya kita perbaiki kondisi perekonomian seperti
yang dilakukan sarekat dagang islam, karena jika kita merdeka secara
finansial maka kita juga kan merdeka secara pikiran. artinya kita
sendiri yang menentukan kemana kaki kita berjalan, tanpa intervensi
asing, tanpa utang luar negri, atau apapun itu. INDONESIA adalah NEGARA
HEBAT.